Jumat, 31 Mei 2013

Peran Teknologi Informasi Terhadap Pariwisata di Pontianak

Jika daerah ingin diakui keberhasilnya dalam melakukan pembangunan setempat tidak sebatas dinilai dari pembangunan fisik, yang berarti hanya sekedar berupa pembanggunan yang penuh kemewahan semata,seperti membangun pembangunan yang menjulang tinggi seakan mau ingin mencapai angkasa.
Namun keberhasilan pembangunan itu bisa kita capai dari berbagai sudut penilaian, tak hanya sekedar tampilan fisik, melainkan bagaimana kita dapat mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi sebuah aset  yang bernilai. Lalu potensi apa yang  dimiliki?,  apakah dapat mensejahterakan masyarakat?, dan bagaimana caranya?

Salah satu cara  dengan memanfaatkan teknologi informasi. Potensi yang dimiliki Kota Pontianak salah satunya ialah sektor pariwisatanya. Teknologi informasi misalnya sosial media seperti  facebook dan twitter bahkan situs seperti blog ini pun dapat digunakan sebagai sarana mempromosikan Kota Pontianak, tidak hanya sebatas Indonesia saja tetapi hingga mancanegara. Dengan ramainya turis dari domestik dan luar negeri meningkatkan pendapatan masyarakat serta pemerintah, tentunya disertai juga peningkatan fasilitas untuk objek pariwisatanya. Sehingga dapat mensejahterakan masyarakat Kota Pontianak




TAMAN ALUN-ALUN KAPUAS

Taman Alun-Alun Kapuas adalah salah satu obyek wisata yang ada di kota tempat saya tinggal  ,Kota Pontianak :D . Obyek wisata yang satu ini menjadi pilihan banyak masyarakat Pontianak untuk berakhir pekan.tidak dipungut biaya masuk (Kecuali  parkir), lokasinya pun cukup mudah didatangi. Terletak di tengah kota, tepatnya Jalan Rahadi Usman, depan Kantor Walikota Pontianak. Sama seperti alun-alun di kota lainnya, Taman Alun-Alun Kapuas menjadi tempat berkumpul masyarakat terutama di akhir pekan.


Melihat peluang pariwisata  di alun-alun kapuas atau korem yang sangat diminati oleh semua golongan masyarakat dari yang muda sampai yang tua,dari balita hingga lansia ,dari ekonomi menengah kebawah hingga menengah keatas hal ini dikarenakan alun-alun kapuas atau korem adalah tempat pariwisata yang sangat merakyat, dengan hanya membayar parkir kendaraan kita dapat menikmati pariwisata di alun-alun kapuas atau korem ini.Selain itu, Taman Alun-Alun Kapuas juga memberikan penghasilan bagi para pedagang yang berada di sekitarnya.

Ada baiknya taman alun-alun kapuas atau korem diberikan Wi-fi gratis agar pengunjung yang datang tidak hanya ramai pada akhir pekan,dan dapat meningkatkan perekonomian para warga yang berjualan di sekitar taman alun-alun atau korem tersebut. Juga harus lebih rutin mengadakan event.




TUGU KHATULISTIWA

Sekitar lima kilometer sebelah utara dari pusat Kota Pontianak, dapat ditemukan sebuah tanda garis Khatulistiwa yang membagi bumi menjadi dua bagian. Tempat ini ditanda oleh sebuah tugu ataupun monumen yang  ditemukan pada tahun 1928 oleh sebuah Ekspedisi Astronomi Belanda. Pada tahun 1938 atau tepatnya sepuluh tahun kemudian, “Tugu Khatulistiwa” direnovasi dan dikembangkan kembali oleh seorang Arsitek Indonesia yang bernama Sylaban.

Kejadian alam yang unik dimana posisi titik perpotongan antara pusat matahari dengan garis Khatulistiwa berada pada 109o 201 00” bujur timur atau disebut kulminasi, terjadi pada setiap tanggal 21-23 Maret dan September menjelang tengah hari. Pada saat itu semua benda yang berada disekitar tugu tidak memiliki bayangan. Puncak peristiwa kulminasi matahari ini dapat disaksikan hanya sekitar 5-10 menit. Sembari menunggu peristiwa kulminasi, di kawasan tugu khatulistiwa Pontianak diadakan serangkaian acara kesenian tradisional yang dihadiri oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

disediakan monitor slide yang multilanguage (multiBahasa)  yang menjelaskan asal muasal tugu khatulistiwa,yang bermanfaat bagi pengunjung dan sebaiknya disediakan halaman web khusus yang menjelaskan tentang tugu khatulistiwa.




MUSEUM NEGERI PONTIANAK

Museum Negeri Pontianak terletak di Jalan Ahmad Yani Pontianak, memiliki berbagai koleksi yang bernilai budaya dan sejarah Kalimantan Barat, seperti aneka kerajinan patung, tempayan kuno, bentuk-bentuk bangunan tradisional dan sebagainya.

Beberapa koleksi luar ruang:
- Alat Press Karet
- Miniatur Dango
- Miniatur Langkau
- Miniatur Pancar
- Miniatur Rumah Lanting
- Miniatur Sandung dan Langun
- Miniatur Tungku Pembakaran Keramik
- Replika Batu Bertulis

Sebaiknya di MUSEUM NEGERI PONTIANAK disediakan monitor slide yang multilanguage (multiBahasa) karena dengan adanya monitor slide yang multilanguage (multiBahasa) digunakan untuk menjelaskan sejarah dan asal usul setiap benda-benda yang ada dimuseum hal ini dapat digunakan juga oleh turis-turis asing yang mengunjungi museum tanpa menggunakan tour guide lagi dan hendaknya disediakan media audio (suara) yang telah di program untuk menjelaskan benda-benda yang ada dimuseum.hal ini hanya diperuntukkan bagi mereka yang tidak dapat membaca baik karena faktor usia 
ataupun karena memang tidak pandai membaca.

0 komentar:

Posting Komentar